Masyarakat
Kota dan Masyarakat Desa
Latar
Belakang
Banyak
alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan masyarakat desa sebagai
suatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang
orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan, maka pedesaan memiliki arti
tersendiri dalam kajian struktur,sosial atau kehidupanya.Dalam keadaan
desa yang “sebenarnya”,desa masih dianggap sebagai standard an pemelihara
system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong,
keguyuban, persaudaraan, gotong-royong, kesenian, kepribadian dalam berpakaian,
adat-istiadat ,kehidupan moral-susila,dan lain-lain.
Orang kota membayangkan
bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul dengan rukun, tenang, selaras,
dan akur. Akan tetapi justru dengan berdekatan, mudah terjadi konflik atau
persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan sehari-hari, hal tanah,
gengsi, perkawinan, perbedaan antara kaum muda dan tua serta antara pria dan
wanita. Bayangan bahwa desa tempat ketentraman pada konstelasi tertentu ada
benarnya, akan tetapi yang nampak justru bekerja keraslah yang merupakan syarat
pokok agar dapat hidup di desa.
Demikian pula dalam
konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang beranggapan bahwa masyarakat
pertanian mangalami involusi (kemunduran) pertanian yang berjalan dalam proses
kemiskinan dan apapun teknologi dan kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan
akan sia-sia.Pernyataan-pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam
makalah yang ringkas dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau
pendapat ini mungkin lebih tepat apabila dihubungkan dengan berbagai gejala
sosial seperti konsep-konsep perubahan sosial atau kebudayaan.
Berikutnya akan kita
pahami tentang masyarakat menurut jenisnya atau tipenya yang secara umum
dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Masyarakat tradisional (sederhana) dan masyarakat modern.
b. Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
a. Masyarakat tradisional (sederhana) dan masyarakat modern.
b. Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Disini
kita akan membahas pengertian masyarakat desa dan Masyarakat kota, serta
perbedaan dari keduanya. sebagai berikut :
A. Masyarakat Desa (Rural Society)
A. Masyarakat Desa (Rural Society)
Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
Adapun ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
1.
Anggota komunitas kecil
2.
Hubungan antar individu bersifat
kekeluargaan
3.
Sistem kepemimpinan informal
4.
Ketergantungan terhadap alam tinggi
5.
Religius magis artinya sangat baik
menjaga lingkungan dan menjaga jarak dengan penciptanya, cara yang ditempuh
antara lain melaksanakan ritus pada masa-masa yang dianggap penting misalnya
saat kelahiran, khitanan, kematian dan syukuran pada masa panen, bersih desa.
6.
Rasa solidaritas dan gotong royong
tinggi
7.
Kontrol sosial antara warga kuat
8.
hubungan antara pemimpin dengan warganya
bersifat informal
9.
Pembagian kerja tidak tegas, karena
belum terjadi spesialisasi pekerjaan
10.
Patuh terhadap nilai-nilai dan norma
yang berlaku di desanya (tradisi)
11.
Tingkat mobilitas sosialnya rendah
12.
Penghidupan utama adalah petani.
B.
Masyarakat Perkotaan
Warga belajar--sekalian, Membahas masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.
Warga belajar--sekalian, Membahas masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.
Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang memiliki stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit dibandingkan di desa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan realistis.
Ciri-ciri masyarakat kota (urban) antara lain :
1. Kehidupan keagaam berkurang, karena cara
berpikir yang rasional dan cenderung sekuler
2. Sikap mandiri yang kuat dan tidak
terlalu tergantung pada orang lain sehingg cenderung individualistis
3.
Pembagian kerja sangat jelas dan tegas
berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian
4. Hubungan antar individu bersifat formal
dan interaksi antar warga berdasarkan kepentingan.
5.
Sangat menghargai waktu sehingga perlu
adanya perencanaan yang matang.
6.
Masyarakat cerderung terbuka terhadap
perubahan didaerah tertentu (slum)
7.
Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat
tinggi
8.
Kontrol sosial antar warga relatif
rendah
9.
Kehidupan bersifat non agraris dan
menuju kepada spesialisasi keterampilan
10.Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena
penduduknya bersifat dinamis, memamanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan
inovatif.
PERBEDAAN
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
1.
Lingkungan
Umum dan Orientasi Terhadap Alam : Masyarakat perdesaan
berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa.
Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum
alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas”
dari realitas alam.
2.
Pekerjaan
atau Mata Pencaharian : Pada umumnya mata pencaharian di
dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian
berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
3.
Ukuran
Komunitas : Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari
komunitas perkotaan.
4.
Kepadatan
Penduduk : Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila
dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas
kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
5.
Homogenitas
dan Heterogenitas : Homogenitas atau persamaan ciri-ciri
sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak
pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota
sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam
perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
6.
Diferensiasi
Sosial : Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi
pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
7.
Pelapisan
Sosial : Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak
dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi
atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari
masyarakat.
Ada beberapa perbedaan
pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
- · pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
- · pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
- · masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
- · ketentuan kasta dan contoh perilaku.
fSumber :
https://fauzanbrs94.wordpress.com/2015/11/24/masyarakat-desa-dan-masyarakat-kota/
https://visiuniversal.blogspot.com/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html
https://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan/
EmoticonEmoticon